Beranda
Berita
Produk
Tim Federal Oil - Gresini
Tentang Kami
Hubungi Kami
Beranda / Berita / Tips Aman Berkendara

Solusi Supaya Aman Naik Motor Saat Musim Hujan

Tanggal : , Penulis : Admin

Solusi  Supaya Aman Naik Motor Saat Musim Hujan

Feders-Kemarau panjang sudah berakhir dan mulai memasuki musim hujan termasuk di DKI Jakarta, sehingga terjadi banjir dan banyak genangan air.

Feders harus hati-hati dan sebaiknya memperhatikan beberapa hal agar Feders terhindar dari berbagai masalah di jalanan yang berair.

Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) yang juga pengamat perilaku berlalu lintas, Edo Rusyanto, mengatakan idealnya saat terjadi hujan deras semestinya pengendara tidak memaksakan diri melaju.

“Terutama jika menggunakan sepeda motor, karena fakta dan data memperlihatkan bahwa hujan merupakan pemicu utama kecelakaan yang dominan di faktor alam,” katanya.

Ancaman serius juga bisa datang dari aspek lain, misalnya tertimpa pohon tumbang.

“Ini tips berkendara saat hujan. Pada prinsipnya, mobil dan motor sama saja. Hanya pada bagian tertentu yang berbeda, misalnya soal pemakaian helm anti embun, jas hujan dan sepatu,” katanya seperti dilansir antaranews.

Berteduh merupakan pilihan yang jitu ketika hujan mengguyur. Namun, jika terpaksa harus terus berkendara berikut solusi yang harus kamu iperhatikan:

1. Kondisi fisik prima
Bermotor dalam kondisi fisik sakit, letih, lelah, atau seusai minum obat bakal mengganggu konsentrasi. Termasuk, mengurangi reflek dan kemampuan mengambil keputusan tepat ketika dalam kondisi kritis.

“Saat hujan turun, kondisi tersebut praktis bakal membuat tubuh menggigil. Jemari tangan dan kaki bisa keram, akhirnya, tidak bisa berkendara dengan baik,” kata Edo.

2. Jangan tergesa-gesa
Para pesepeda motor ada kecenderungan memacu kendaraan lebih cepat saat menjelang hujan turun dengan alasan agar tidak terguyur hujan atau mencari tempat berteduh sehingga memacu kendaraannya tergesa-gesa.

“Hal ini bisa saja memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas jalan karena konsentrasi terganggu,” lanjut dia.

3. Memakai jas hujan
Jas hujan yang ideal sebaiknya tidak menghambat gerak tangan, kaki, kepala, hingga seluruh tubuh ketika bersepeda motor. Jas hujan yang terdiri atas bagian celana dan bagian jaket bisa menjadi pilihan.

“Artinya, sebisa mungkin yang membuat tubuh rileks dan tidak tembus air. Selain itu, upayakan jas hujannya memiliki unsur yang bisa berpendar ketika terkena cahaya. Konsep ini bagian dari upaya terlihat dan melihat ketika berlalu lintas jalan,” jelas Edo.

4. Memakai sepatu boot
Sepatu berbentuk boot yang menutupi bagian mata kaki serta terbuat dari bahan plastik lebih melindungi jari kaki dari rendaman air sehingga tidak kedinginan.

“Jika tidak menyiapkan sepatu boot, terpenting memakai sepatu ketimbang sandal jepit atau tidak memakai alas kaki sama sekali,” ujar Edo.

5. Kondisi ban prima
Ban yang ulir luarnya masih cukup bagus akan berdaya cengkeram lebih baik di permukaan aspal. Karena itu, ban yang kembangnya sudah habis atau lazim disebut sudah botak, bakal menambah licin ketika bermotor.

“Juga diperhatikan tekanan angin ban agar dalam kondisi cukup. Tidak kempes maupun terlalu keras,” lanjutnya.

6. Kondisi rem bagus
Berkendara dalam kondisi jalanan yang licin tentu saja membutuhkan tingkat dan teknik pengereman yang tepat agar tidak mudah tergelincir. Setidaknya, dengan kondisi rem dengan kanvas yang masih dalam kondisi bagus dan terawat, atau keseluruhan fungsi rem dalam keadaan bagus dapat mengurangi potensi kecelakaan akibat tergelincir oleh jalan yang licin.

7. Lampu-lampu menyala
Lampu-lampu di kendaraan diupayakan dalam kondisi berfungsi atau menyala dengan baik. Mulai dari lampu utama, lampu rem, hingga lampu isyarat berbelok (sign).

“Dalam kondisi hujan, cahaya lampu utama membantu pengguna jalan lainnya untuk mengetahui kehadiran pemotor,” ujar Edo.

8. Waspada genangan air
Genangan air di jalan sulit diterka, apakah dibawahnya ada lubang kecil atau lubang besar yang membahayakan. Untuk itu sebisa mungkin agar menghindari ketika melihat genangan air yang mencurigakan ada lubang besar di bawahnya agar dihindari.

“Jika terpaksa, perlambat laju motor. Hal ini untuk menghindari pemotor terperosok dan risiko lebih fatal lainnya,” kata Edo.