Beranda / Berita / Federal Oil

Jadi Korban di Jalan Raya, Lebih Baik Sabar atau Menegur?

Tanggal : , Penulis : tigor

Jadi Korban di Jalan Raya, Lebih Baik Sabar atau Menegur?

Feders, di jalan raya semua dapat terjadi, bisa terlibat dalam peristiwa kecelakaan bahkan menjadi pelaku atau korban.

Kasus yang marak di media sosial belakangan ini menjadi contoh, apapun bisa terjadi.

Ada kasus perkelahian karena membuang sampah lalu ada kasus tabrak lari yang berujung kejar-kejaran di Bandung yang berakhir pengrusakan terhadap mobil pelaku.

Berada di posisi korban atau yang terlibat dalam sebuah peristiwa di jalan raya, apa yang seharusnya dilakukan? Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengungkapkan perlu langkah tepat untuk menyikapi suatu peristiwa.

"Misal kita tidak dirugikan secara langsung, jadi saksi mata, apakah kita boleh menegur? Pikirkan dulu apakah langkah kita akan menimbulkan konflik dengan orang lain? Perlu adanya pencegahan untuk akibat yang lebih besar," ucap Jusri pada kompas.com, Minggu, (15/10/2017).

(BACA JUGA : Honda CRF150 Siap Dipasarkan, Ini Kisaran Harganya)

Jusri mengungkapkan, langkah menegur ketika kita menjadi korban bisa jadi membuat konflik bertambah runyam. Belum berhadapan dengan pelaku yang bisa jadi memiliki ego tinggi, yang menunjukkan superioritas setelah terjadi konflik.

Ada cara elok yang dapat dilakukan bila terlibat konflik dengan orang lain di jalan raya.

Pastikan mencatat nomor kendaraannya, bisa dengan foto atau tulisan, lalu laporkan ke pihak berwenang.

Jika jalan ini tidak efektif pergunakan media sosial untuk dapat menemukan pelaku. Paling penting ada bukti.

Artikel Lainnya

x Check if your product is genuine