Beranda / Berita / Mekanik

Mekanik Balap Bahas Teknologi Injeksi VS Karburator

Tanggal : , Penulis : admin

Mekanik Balap Bahas Teknologi Injeksi VS Karburator

Ketakutan sebagian biker terhadap motor injeksi tentang perawatan dan spare part yang mahal nyatanya salah. Padahal, motor bersistem injeksi justru lebih mudah dan efisien, baik biaya maupun konsumsi bensin.

Pembakaran di mesin memerlukan suplai bahan bakar dan udara yang datangnya dari karburator atau injeksi. Pada injeksi yang menggunakan peranti elektronik, semprotan bensin disesuaikan dengan udara dan ditakar dengan presisi. Hasilnya, bensin jadi irit karena membuat pembakaran menjadi lebih sempurna. Selain tidak meninggalkan karbondioksida, sistem injeksi ini ramah terhadap lingkungan karena memiliki emisi gas buang yang lebih baik dibanding motor karburator.

“Debit bahan bakar dan udara yang disemprotkan ke ruang bakar lebih akurat. Karena dikontrol ECU atau Engine Control Unit,” ujar Benny Djati Utomo, manajer tim Astra racing team yang juga pawang Honda Supra X125 Injeksi.

Di dalamnya berisi sensor putaran mesin (Throttle Position Sensor), sensor udara (Intake Air Temperature), sensor suhu mesin dan pendinginanan (engine oil dan coolant temperature) dan banyak sensor lainnya.

ECU inilah yang mengontrol komposisi antara bbm-udara mendekati 15 : 1. Perbandingan angka tersebut adalah perbandingan paling ideal untuk membuat mesin motor tak hanya efisien, tapi juga bertenaga.

Begitu juga saat menghidupkan motor pagi hari.“Sistem injeksi sudah dilengkapi sensor suhu mesin dan suhu udara sekitar. Sehingga ECU akan mengirimkan data ke injektor untuk menambahkan debit bahan bakar. Orang awam bilang, melakukan choke otomatis,” ujar Haris Shakti Wibowo, mekanik tim Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya.

Perawatannya pun mudah. Setiap servis, tak perlu bongkar injektor. Karena semua disetel melalui komputer. lebih cepat, dan efisien dari sisi waktu. Saat ini , baik Honda, Yamaha, Kawasaki dan Suzuki sudah membekali bengkel resminya dengan perangkat perawatan injektor. Nah, sekarang bandingkan dengan sistem karburator yang masih mengandalkan kevakuman saja.

“Jadi, volume bensin, tergantung dari pergerakan piston. Setingan bensin dan udara ke ruang bakar juga ditentukan oleh diameter moncong karburator, pilot & main jet, serta baut setelan angin dan bensin,” tambah Mlethies, sapaan karabnya.

Karena dilakukan manual, kerap terjadinya setingan tidak pas. Inilah yang menyebabkan motor jadi boros bahan bakar. Bila terlalu irit, malah tidak bisa dipacu dan susah hidup di pagi hari.

Dari segi komponen juga memang lebih banyak injeksi. Tapi, rusaknya sangat lama. Sehingga ongkos perawatan tidak jauh beda dengan sistem karburator. Apalagi arahnya nanti semua motor pakai injeksi.

Artikel Lainnya

x Check if your product is genuine